PENGAJIAN BANDONGAN
Bandongan berasal dari kata bandong (dalam bahasa jawa) yang artinya pergi berbondong-bondong. Hal ini karena bandongan dilangsungkan dengan peserta dalam jumlah yang relatif besar. sistem pengajian ini berpusat pada seorang guru yang membacakan sebuah kitab dengan makna jawa (makna gandul) kemudian menjabarkannya dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Ada beberapa pengajian bandongan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum, diantaranya adalah:
Kitab Al-Baijuri
Kitab ini dikaji oleh Ust. Agus Ubaidillah As’ad Tsani (putra kedua dari pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Ulum) setelah maghrib di aula pusat pondok pesantren yang diikuti oleh santri PDF (pendidikan diniyah formal) wustho dan ulya.
Kitab Al-Mahalli
Kitab ini dikaji oleh Ust. Agus Sa’id Chammadullah (putra pertama dari pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Ulum) setelah sholat di aula mbah Zainuri Syamsuri (saudara pengasuh pondok pesantren) yang diikuti oleh santri Ma’had ‘Aly.
Kitab Tafsir Jalalain & Ihya’ Ulumuddin
Kitab ini dikaji oleh K.H Chasan Bisri Syamsuri (pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Ulum) setelah sholat isya’ di aula pusat pondok pesantren yang diikuti oleh santri PDF Ulya, santri Ma’had ‘Aly dan masyarakat umum.
Kitab Ta’lim Muta’allim
Kitab ini dikaji oleh Agus Misbahuddin Tsalitsi (putra ketiga dari pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Ulum) setiap hari jum’at pukul 08:00 di aula pusat pondok pesantren yang dapat diikuti oleh seluruh santri pondok pesantren.
Kitab Minhajul ‘Abidin & Syarah Hikam
Kitab ini dikaji oleh K.H Chasan Bisri Syamsuri (pengasuh pondok pesantren Tarbiyatul Ulum) setiap hari jum’at jam 14:00 di aula pusat pondok pesantren yang mayoritas diikuti oleh wali santri dan masyarakat setempat serta diikuti juga oleh santri Tarbiyatul Ulum.