MENGINTIP RANGKAIAN UJIAN DI PONDOK PEKUWON RENGEL, SYARAT UTAMA LIBURAN PARA SANTRI

Di pondok pesantren, para santri hampir dipastikan akan dihadapkan pada kegiatan semester, termasuk rangkaian ujian agama yang mana itu menjadi syarat utama liburan semester.
Pondok Pesantren Tarbiyatul Ulum, misalnya. Ponpes yang akrab dikenal sebagai Pondok Pekuwon itu, memiliki ritual khusus untuk para santri sebelum liburan, mulai dari pengecekan kitab, Muhafadhoh atau hafalan, Qiro’atul Kutub, sampai yang terakhir adalah ujian tulis.
Qiroatul Kutub menjadi momen yang terbilang mengesankan bagi para santri. Selain menguji pengetahuan soal makna kitab terkait, para santri juga dituntut untuk memahami kajian bahasa Arab yang ada di kitab tersebut.
Di Pondok Pekuwon, santri bisa melaksanakan kegiatan Qiro’atul Kutub setelah melalui tahap cek makna kitab dan mendapatkan stempel Nufudz (tanda kelengkapan penulisan santri dalam segi makna dan harokat). Nantinya, ini akan menjadi syarat awal santri bisa mengikuti semua kegiatan semester lainnya, seperti Muhafadhoh (pengetesan hafalan) Qiro’ah dan ujian tulis.
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan ujian Qiro’ah, santri akan berhadapan langsung dengan ustadz, yang nantinya akan mengoreksi bacaan kitab mereka secara bergiliran.
Adapun beberapa poin yang akan menjadi penilaian ustadz dalam kegiatan ini, antara lain:
• Kelancaran membaca
• Kejelasan membaca
• Tanya jawab tentang fiqih dan juga nahwu shorof (ilmu alat)
Adapun kitab yang dibaca dalam ujian ini, sudah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak Lembaga PDF (Pendidikan Diniyah Formal) yang setara dengan MTs dan SMA pada masing-masing kelas, berikut batas batasnya:
KELAS | KITAB | BATAS |
SP | MABADI’ FIQIH | SHOLAT |
SATU WUSTHO | SAFINATUN NAJA | UDZUR UDZUR SHOLAT-SUNNAH AB’AD SHOLAT |
DUA WUSTHO | FATHUL QORIB | THOHAROH |
TIGA WUSTHO | KITAB AN NIKAH | |
SATU ULYA | FATHUL MU’IN | FASAL RUKUN-RUKUNNYA SHOLAT |
DUA ULYA | FASAL GOSOB DAN HIBBAH | |
TIGA ULYA | KITAB AL JINAYAT |
Tentu saja, kegiatan ini diadakan untuk menguji sejauh dan sedalam apa santri memahami materi yang telah diajarkan oleh para guru dalam semester ganjil.